Senin, 19 Juni 2023

Cerita Tentang Aku Water Oh Water Lanjut Tensi Drop


Saat ini saya lagi mencari berat keringku. Kapan hari belum lama ini mungkin sekitar 2 sd 3 bulan yang lalu saya sempat mencapai 52.2 kg, namun demikian di 2 minggu lalu maksimal saya dapatkan di 54.4kg dan sudah membuat saya tensinya benar-benar drop. Di hari saya HD di akhir saya tensi di 80/60 sd 100/80, ketika sampai di rumah untuk bangun merasa sulit karena muter. Di lanjutkan di hari kedua tensi juga di kisaran yang sama 80/60 sd 100/80.

Sungguh saya tidak tahu apakah 54.4 benar-benar berat kering saya dan berat saya naik sedemikian cepat? Dalam hati saya selalu bertanya-tanya. Memang sih 8 hari lagi saya akan dapatkan USG perut untuk mengetahui apakah ada asites atau tidak. Mungkin saja ketika hasil USG keluar apapun itu akan membuat saya bisa membuat kesimpulan apakah saya sudah mencapai berat kering atau tidak.

Agak maju kalo saya liat di kaca perut saya, namun demikian ketika HD akan kurusan ketika di 54.4kg, juga ada gejala kram kaki ketika mencapai di 54.4kg. Berat kering memang sungguh membuat saya bingung. Belum ada berat yang pasti seperti ketika saya capai 52.2kg.

Belakangan ini sudah 1 bulanan setiap HD berjalan 2 jam tensi mulai menurun, dan terpaksa dopping kopi manis untuk menjaga tensi tetap tidak terlalu drop. Dan tensi yang selalu drop ini belum tahu apakah penyebabnya, saya merasa perut masih gendut kok tensi masih aja turun, masa iya air ku dah beres, hal ini menjadi pertanyaan di dalam hati.

Ya semoga ketika nti ada USG ada hasil, bisa saya simpulkan apakah berat kering saya tercapai atau masih jauh dari tercapai.


Senin, 05 Juni 2023

Ekonomi a.k.a Duit yang Banyak Orang Butuhkan Saat Sakit Ginjal


Ketika didiagnosa sakit ginjal, salah satu yang paling dibutuhkan adalah duit. Tidak semua orang mampu yang kena penyakit ini. Bila mampu, tetap harus menghadapi mental, bila tidak mampu ya harus menghadapi urusan duit dan mental. Ga semua penyintas GGK itu ada kerjaan atau usaha, banyak yang ketika kena GGK mundur dari pekerjaannya ataupun tidak bisa mengerjakaan usaha yang semula sudah berjalan.

Ada banyak biaya variatif yang dihadapi setiap penyintas GGK

1. Biaya transportasi pulang pergi saat Cuci Darah ataupun transportasi pada saat kontrol dokter yang dibutuhkan.

2. Biaya makan pada saat HD, biasanya pada saat HD kita lapar dan cenderung membawa makanan kecil / snack dan ini tentu butuh duit.

3. Biaya obat-obatan non cover BPJS, antara lain seperti hemapo / renogen diluar jadwal BPJS atau kadar HB diatas 10, binder fosfor.

4. Biaya cek laboratorium baik darah, usg, rontgen di luar pengecekan yang dicover BPJS, misalkan kita waktu kontrol 1th atau 6 bulan sekali tanpa keluhan tapi kita ingin mengetahui kondisi thorax apakah ada air atau tidak. Ataupun cek lab berupa kadar fosfor dan kalsium untuk mengetahui kondisi kita seperti apa.

5. Biaya hidup bila memang kehilangan usaha atau pekerjaan.

6. Biaya cadangan ketika harus ke dokter jantung tapi BPJS tidak bisa digunakan karena kuota dokter jantung hanya 25 pasien misalkan. Ataupun ke dokter lainnya.

7. Biaya obat kasus tambahan HNP seperti saya, saya harus membeli sendiri obat paten untuk menghilangkan rasa sakit HNP karena akses saya masih femoral.

8. Biaya-biaya lainnya yang timbul akibat jadi penyintas GGK

Tidak sedikit ketika anggota keluarga ada yang kena GGK, keluarganya bukannya support tetapi malah memilih mundur teratur karena takut biaya yang akan ditanggungnya. Tentu kita berharap kita bisa mendapatkan uang agar sebagai pasien HD tapi hidup kita masih bisa optimal. Harapan semoga menjadi kenyataan.


Cerita Tentang Aku dan Air Part 2

 Tgl 28 Juni 2023 kemarin